SUTRA USIA PANJANG DAN PENGHAPUS DOSA SERTA PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK
Namo Amitabha Buddhaya
Namo Sakyamuni Buddhaya
Om Ku Lu Lien Shen Si Ti Hum
Inti Sutra :
Demikian-lah yang Saya dengar, pada saat Sang Buddha bersemayam di Rajagaha di Gunung Grdhakuta bersama dengan 1.250 Murid-murid-Nya yang selalu mendampingi kemana pun Ia pergi, disana juga hadir 12.000 Bodhisattva Mahasattva, delapan tingkatan Dewa-Dewi, Naga-naga, Setan-setan, Roh-roh, Manusia dan yang bukan Manusia, yang datang dari arah yang berbeda untuk mendengarkan Buddha Dharma.
Saat itu, sebelum mengajarkan Dharma, Sang Buddha dengan kekuatan spiritual-Nya, memancarkan sinar-sinar yang berwarna hijau, kuning, merah, putih serta sinar lain-nya langsung dari wajah-Nya. Dan dari setiap sinar-Nya muncul wujud Buddha-Buddha yang tidak terhitung jumlah-nya. Setiap wujud Sang Buddha tersebut dapat melaksanakan tugas-tugas-Nya yang tak terbayangkan dan membimbing Para Bodhisattva yang tak terhitung jumlah-nya.
Sinar-sinar yang dipancarkan Beliau sungguh amat sangat indah dan luar biasa hingga menyinari Surga di Langit sampai ke bawah Neraka Avici. Makhluk Hidup yang menerima sinar tersebut akan mengingat Sang Buddha secara tulus, maka mereka bisa mencapai Samadhi tahap pertama.
* * *
Pada saat itu, hadir 49 Bodhisattva yang memutuskan mengembangkan bodhicitta untuk mencapai Anuttara Samyak Sambodhi. Mereka ingin bertanya kepada Sang Buddha, bagaimana cara memperoleh usia panjang, tetapi tidak tahu bagaimana cara bertanya.
Saat itu, Manjushri Bodhisattva mengetahui maksud mereka lalu berdiri, membuka jubah di bahu kanan-Nya, dan bersikap anjali kepada Sang Buddha dan mewakili ke-49 Bodhisattva tersebut untuk bertanya :
"Yang Mulia, Saya mengetahui bahwa di Perkumpulan Dharma ini masih ada yang ragu tetapi tidak tahu cara menanyakan-nya, maka Saya bersedia mewakili Mereka untuk bertanya kepada Sang Buddha. Semoga Yang Mulia mengijinkan Saya untuk bertanya".
Sang Buddha berkata, "Bagus ! Bagus ! Manjushri Bodhisattva. Tanyakan-lah apa yang diragukan oleh Mereka ?".
* * *
Manjushri Bodhisattva berkata : "Yang Mulia, banyak Makhluk Hidup di lautan hidup dan mati telah menanam karma buruk sejak ber-juta-juta kalpa yang lalu hingga sekarang terus berputar-putar ( ber-reinkarnasi ) di dalam 6 Alam Kehidupan tanpa henti. Walaupun terlahir di Alam Manusia tetapi berumur pendek.
Bagaimana cara-nya agar Semua Makhluk Hidup bisa berumur panjang dan menghapus karma-karma buruk-nya ?
Semoga Sang Buddha bersedia mengajarkan
Sutra Usia Panjang
dan Cara Menghapus Dosa.
* * *
Sang Buddha menjawab, "Manjushri ! Kebaikan hati-Mu sungguh besar tiada batas. Demi semua Makhluk yang berdosa ini, Anda bersedia menanyakan Dharma Usia Panjang dan Cara Menghapus Dosa-dosa mereka. Tetapi jika diajarkan secara rinci, Saya khawatir banyak di antara mereka yang tidak akan percaya, menerima, melaksanakan dan memelihara Dharma ini".
Lalu sekali lagi Manjushri Bodhisattva memohon kepada Sang Buddha, "Oh Sang Sugata, Engkau-lah Yang Paling Bijaksana, Pemimpin dan Guru bagi Para Dewa-Dewi dan Manusia, Ayah Yang Murah Hati bagi semua Makhluk. Sebagai Raja Dharma yang dapat mengajarkan segala Dharma dengan suara yang sama. Semoga Yang Mulia mengasihani semua Makhluk dan melindungi mereka melalui Dharma ini."
* * *
Kemudian Sang Buddha tersenyum dan berkata kepada Perkumpulan Dharma itu, "Dengarkan-lah baik-baik ! Sekarang akan Saya ajarkan Dharma kepada-Mu...
Zaman dahulu, ada Dunia yang disebut Tanah Suci Tanpa Noda. Di Tanah Suci itu berdiam seorang Buddha yang bernama Buddha Guang Zhen yang datang ke Dunia.
Sang Buddha Guang Zhen adalah Tathagata Yang Maha Bijaksana, Mulia, Arif, dan Yang Telah Mencapai Kebebasan Sempurna, Maha Tahu tentang Dunia, Pemimpin yang Maha Agung.
Dalam keadaan tersebut, Buddha Guang Zhen dikelilingi oleh Para Bodhisattva yang tak terhitung jumlah-nya.
* * *
Ketika Sang Buddha tersebut berada di Dunia ini, ada seorang Upasika yang bernama Confusion, yang melaksanakan Dharma Buddha dan memohon untuk menjadi Bhiksuni. Menangis terisak-isak dan berkata kepada Sang Buddha,
"Oh Yang Mulia, saya telah melakukan karma-karma buruk yang sangat berat. Saya menyesal atas perbuatan jahat tersebut dan ingin bertobat. Mohon Yang Mulia bersedia mendengarkan cerita-ku. Karena Keluarga-ku tidak mengijinkan-ku mempunyai Anak maka saya menggunakan obat untuk membunuh janin yang telah berusia delapan bulan. Yang telah tumbuh sempurna dan memiliki anggota tubuh yang lengkap seperti bentuk Manusia.
* * *
Lalu saya bertemu dengan seorang Bhiksu dan ia berkata, "Barang siapa yang dengan sengaja menggugurkan kandungan-nya maka di dalam Kehidupan ini dia akan sakit-sakitan dan berumur pendek serta memiliki sedikit Pahala. Setelah wafat, dia akan masuk ke dalam Neraka Avici dan disiksa tiada henti-henti-nya".
Setelah mendengar hal itu, saya sangat ketakutan dan menyesali perbuatan-ku. Mohon Yang Mulia dengan kekuatan kebaikan hati-Mu berkenan menolong saya. Mohon Yang Mulia memberi petunjuk dan mengijinkan saya menjadi Bhiksuni agar bisa terbebas dari penderitaan ini".
* * *
Kemudian Buddha Guang Zhen berkata kepada Confusion,
" Ada lima jenis karma berat yang sulit dihapuskan walaupun yang bersangkutan telah bertobat. Apa saja ?
Yaitu
1. membunuh Ayah,
2. membunuh Ibu,
3. melukai atau menfitnah atau menghujat Tubuh Buddha ( termasuk menggugurkan kandungan )
4. mengintimidasi Para Pelaksana Buddha Dharma,
5. memecah belah Sangha ( termasuk merusak Arama atau Pratima atau Pagoda atau Kitab Suci dan mencuri barang-barang milik Arama )
Dosa-dosa tersebut sungguh sangat sulit untuk dihapuskan".
* * *
Setelah mendengar hal itu, Confusion menangis semakin sedih dan bersujud kepada Sang Buddha. Sekali lagi dia berkata kepada Sang Buddha, "Yang Mulia Yang Baik Hati dan Penyelamat semua insan, mohon Yang Mulia mengasihani-ku dan beri-lah saya petunjuk menuju pembebasan."
Sang Buddha berkata, "Karma buruk yang kau perbuat sudah sepantasnya masuk Neraka Avici dan menderita siksaan tanpa ampun.
Di Neraka yang panas, tiba-tiba tubuh pendosa terhembus angin yang sangat dingin. Di Neraka yang dingin, tiba-tiba tubuh pendosa terhembus angin yang sangat panas.
Di Neraka Tanpa Henti, tiada pilihan untuk menerima panas atau dingin seperti di Dunia ini, tetapi kobaran api besar membakar seluruh Neraka dari atas sampai ke bawah lalu dari bawah hingga ke atas Neraka. Dinding-dinding-nya terbuat dari besi dan ditutupi jala besi.
Pintu Timur, Selatan, Utara dan Barat masing-masing dibakar oleh kobaran api besar. Tinggi tubuh pendosa di Neraka Tanpa Henti sekitar delapan juta yojana. Walaupun hanya satu Orang, tubuh-nya tetap memenuhi seluruh kondisi Neraka. Jika banyak Orang, tubuh-nya juga tetap memenuhi seluruh Neraka.
Seluruh tubuh-nya dililit oleh ular besi yang besar. Siksaan ini bahkan lebih berat daripada terbakar api. Ular besi tersebut masuk melalui mulut-nya lalu keluar melalui mata dan telinga si pendosa. Kobaran api juga keluar dari anggota tubuh si pendosa itu.
Juga ada burung besi yang mematuk dan memakan daging si pendosa.
Juga ada anjing tembaga yang menggigiti tubuh si pendosa.
Penjaga Neraka ber-kepala kerbau memegang senjata-nya dan mengeluarkan suara bagaikan petir, dengan marah-nya ia berkata, "Kau telah sengaja menggugurkan kandungan-mu sudah sepantasnya kau menerima siksaan selama ber-kalpa-kalpa tiada henti-nya !"
Jika Saya berkata bohong tentang siksaan ini maka Saya bukan-lah seorang Buddha".
* * *
Ketika Confusion mendengarkan ujaran Sang Buddha tersebut, lalu dia pun jatuh pingsan. Beberapa saat kemudian dia terbangun dan sekali lagi bertanya, "Oh Yang Mulia ! Apakah penderitaan ini hanya dialami oleh saya sendiri ? Atau terhadap semua Wanita yang telah dengan sengaja mengugurkan kandungan-nya ?"
Sang Buddha berkata, "Janin-mu telah berbentuk Manusia. Di dalam rahim-mu ibarat di dalam sebuah Neraka, serasa tertindih batu besar.
Jika Ibu-nya sedang menikmati makanan panas, maka Sang Janin seperti berada di dalam Neraka panas. Jika Ibu-nya sedang menikmati makanan dingin, maka Sang Janin seperti berada di dalam Neraka beku. Bagaikan siksaan sepanjang waktu.
Karena pikiran dan emosi-mu tidak menentu, maka muncul niat yang jahat. Oleh karena itu engkau menggunakan obat untuk menggugurkan kandungan-mu. Kau telah menanam karma buruk ini, jadi sudah selayaknya masuk Neraka Avici. Orang-orang berdosa lain-nya di Neraka adalah pendamping-mu".
* * *
Lalu Confusion bertanya lagi, "Saya pernah mendengar dari seorang Bhiksu yang berkata,
"Karma apa pun yang telah diperbuat jika dapat bertemu dengan seorang Buddha atau Anggota Sangha Suci, dan mau bertobat dengan sungguh-sungguh maka karma buruk apa pun yang telah diperbuat akan dapat dihapuskan.
Bahkan jika ia telah meninggal dan masuk Neraka pun jika ada Saudara-nya yang masih hidup mewakili Orang yang meninggal untuk berbuat Kebajikan maka Orang yang meninggal tersebut masih bisa terlahir ke Alam Surga."
Apakah ini benar ? Mohon Yang Mulia berkenan menjelaskan-nya !".
( contoh cerita ini bisa dilihat pada pengalaman nyata Yang Arya Moggalana dalam upaya menyelamatkan Ibu-Nya dari Neraka. Biasa disebut Upacara Ullambana ).
* * *
Lalu Sang Buddha berkata, "Itu benar.
Jika Orang yang telah berbuat banyak dosa tetapi dapat menemui seorang Buddha dan Anggota Sangha Suci, mau bertobat dengan sungguh-sungguh dan tidak akan melanggar lagi, maka dosa-dosa-nya dapat dihapuskan.
Walaupun telah meninggal dunia, jika masih ada Keluarga atau Saudara-nya yang bisa memberi hormat kepada Buddha, Dharma dan Sangha ;
selama 7 hari, mereka dapat membaca dan melafalkan Sutra untuk-nya
serta memberi persembahan berupa dupa dan bunga, maka Pesuruh dari Alam Gelap akan membawa Bendera 5 warna ke Pengadilan Raja Yama. Ada Pasukan Setan yang berdiri di depan dan di belakang Bendera tersebut.
Mereka memuji Orang yang meninggal tersebut dengan suara lembut dan melaporkan kepada Raja Yama, "Orang yang meninggal ini telah berbuat banyak Kebajikan".
Ketika Raja Yama melihat Bendera 5 warna tersebut, dengan gembira ia berkata, "Semoga tubuh-ku yang berdosa ini juga dapat melakukan Kebajikan seperti dia".
* * *
Dalam waktu singkat, Neraka tersebut berubah menjadi aliran air yang jernih dan sejuk. Gunung golok dan pohon pedang berubah menjadi bunga-bunga teratai. Orang-orang berdosa yang telah terhapus karma-nya merasa nyaman dan gembira.
Tetapi, jika ada Orang yang meninggal dan tidak percaya kepada Ajaran Buddha, tidak mau membaca dan melafalkan Sutra, tidak berbakti kepada Orang Tua dan tidak welas asih tetapi justru mempercayai aliran yang sesat.
Dalam 7 hari, tidak ada Sanak Saudara yang melakukan Kebajikan untuk-nya, maka Pesuruh dari Alam Gelap akan membawa Bendera Hitam bersama-sama Setan-setan dan berkata kepada Raja Yama, "Orang yang meninggal ini telah banyak berbuat dosa."
Ketika Raja Yama melihat Bendera Hitam, Beliau menjadi marah. Suara-nya menggoncang ruangan Pengadilan bagaikan petir, dan Orang yang berdosa ini langsung dibawa ke Neraka 18 Tingkat.
Orang yang berdosa akan dipaksa memanjat pohon pedang dan Gunung golok. Atau dipaksa berbaring di ranjang besi, memeluk tiang tembaga, atau lidah-nya ditarik dan dibajak oleh seekor kerbau, atau tubuh-nya dicambut, digiling hingga hancur remuk.
Dalam sehari mengalami ber-juta-juta kali kelahiran dan kematian, lalu si pendosa berulang-ulang masuk Neraka Avici untuk menderita selama ber-juta-juta kalpa tanpa henti hingga pembalasan karma-nya setimpal."
* * *
Sebelum Sang Buddha menyelesaikan pembicaraan-Nya, tiba-tiba muncul suara keras seperti petir dan berkata kepada Confusion, "Kau telah sengaja menggugurkan kandungan-mu ! Semestinya berumur pendek. Saya adalah utusan Pasukan Setan yang akan menangkap-mu, akan saya tuntaskan hal ini."
Confusion merasa takut dan segera memeluk kaki Sang Buddha, lalu dia memohon kepada Sang Buddha, "Semoga Yang Mulia bersedia mengajarkan-ku Dharma Cara Menghapus Dosa-dosa, agar saya bisa mati dengan tenang !."
* * *
Saat itu, Sang Buddha dengan kekuatan spiritual-Nya berkata kepada Utusan Setan, "Wahai Setan yang tidak kekal, Saya akan mengajarkan Sutra Usia Panjang kepada Confusion. Tunggu-lah sebentar, pasti akan terjadi sesuatu yang berbeda. Kalian juga harus memperhatikan dan dengar baik-baik.
Saya juga ingin mengajarkan rahasia Ajaran Para Buddha yang telah diajarkan oleh Buddha-Buddha masa lampau, Sutra Usia Panjang dan Penghapus Dosa, agar kalian terbebas dari Alam sengsara."
* * *
Lalu Sang Buddha berkata, "Confusion, Anda harus tahu bahwa Utusan Setan tidak kekal ini tidak memberi kemudahan ataupun keringanan. Walaupun engkau menyuap-nya dengan emas, perak, lapis lazuli, batu-batu mulia, mutiara untuk menebus nyawa-mu, itu akan sia-sia belaka. Walaupun ia seorang Raja, Pejabat tinggi atau Orang terhormat yang memiliki kekuatan spiritual yang hebat, tetap tidak dapat terlepas dari Setan tidak kekal yang akan mencabut nyawa-nya."
* * *
Confusion, kau harus tahu,
hanya satu kata "BUDDHA"
yang dapat menyelamatkan penderitaan kematian maupun kelahiran.
Confusion, ada dua jenis Manusia yang sangat jarang ditemukan. Mereka bagaikan bunga Udumbara yang jarang mekar-nya.
Jenis Manusia pertama adalah mereka yang tidak pernah berbuat kesalahan dosa karena telah mencapai pembebasan mutlak.
Dan ke-dua adalah Manusia yang sadar atas dosa-dosa-nya dan Mau Bertobat. Manusia seperti ini sangat langka dan paling berharga.
* * *
Jika kau benar-benar bertobat di hadapan-Ku, tentu akan Ku-ajarkan Sutra Usia Panjang dan Penghapus Dosa agar kau terbebas dari penderitaan tangkapan Setan-setan tidak kekal itu.
Confusion, di Dunia 5 kekeruhan yang akan datang, Jika ada yang membunuh Ayah-nya, membunuh Ibu-nya, menggugurkan kandungan dan sebagainya, yang termasuk lima jenis karma berat, maka mereka pasti akan masuk Neraka Tanpa Henti dan menderita akibat siksaan.
Jika ada yang telah berbuat lima karma berat tersebut, tetapi mau bertobat dan bisa menerima, memegang Sutra Usia Panjang ini, membaca-nya atau menulis-nya sendiri atau meminta Orang lain melakukan-nya, maka mereka akan terbebas dari dosa-dosa-nya dan terlahir di Alam Surga.
* * *
Bukan-kah suatu kesempatan yang baik jika kau dapat bertemu dengan-Ku sekarang dan dapat menghapus karma buruk-mu ?
Disebabkan kau telah banyak menanam Karma Baik sejak ber-kalpa-kalpa yang lalu, ditambah lagi kau mau bertanya dan bertobat dan mau berubah, maka tidak lama lagi kau akan bisa memutar roda Dharma dan bisa melewati lautan hidup dan mati.
Kau bisa melawan Raja Mara Bo Xun dan menghancurkan bendera kemenangan yang dibuat-nya.
* * *
Dengarkanlah baik-baik, akan Ku-ajarkan Dharma
Hukum dari Dua Belas Nidana atau Hukum Mata Rantai
yang pernah diajarkan Para Buddha di masa lampau ...
Semua Makhluk asal-nya adalah suci ...
1. Karena kebodohan, maka muncul bentuk-bentuk karma atau batin.
2. Karena muncul bentuk-bentuk karma atau batin, maka muncul kesadaran.
3. Karena muncul kesadaran, maka muncul janin.
4. Karena muncul janin, maka menyebabkan muncul enam organ seperti mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan pikiran. Setelah dilahirkan, enam organ tersebut memiliki enam indera.
5. Karena enam indera telah terbentuk, maka muncul enam jenis perasaan.
6. Karena muncul enam jenis perasaan, maka muncul cinta.
7. Karena muncul cinta, maka muncul kemelekatan.
8. Karena muncul kemelekatan, maka muncul keinginan untuk memiliki.
9. Karena muncul keinginan untuk memiliki, maka terbentuk-lah karma di masa mendatang.
10. Karena ada karma di masa mendatang, maka seseorang dilahirkan kembali.
11. Karena ada kelahiran, maka akan ada usia tua, sakit, kekhawatiran, kesedihan, penderitaan dan kematian.
* * *
1. Jika tidak ada kebodohan, maka tidak mungkin ada bentuk-bentuk karma atau batin.
2. Jika tidak ada bentuk-bentuk karma atau batin, maka tidak akan ada kesadaran.
3. Jika tidak ada kesadaran, maka tidak akan ada janin, maka tiada nama dan rupa.
4. Jika tidak ada nama dan rupa, maka tidak akan ada enam organ.
5. Jika tidak ada enam organ, maka tidak akan ada enam indera.
6. Jika tidak ada enam indera, maka tidak akan ada perasaan.
7. Jika tidak ada perasaan, maka tidak akan ada cinta.
8. Jika tidak ada cinta, maka tidak akan ada kemelekatan.
9. Jika tidak ada kemelekatan, maka tidak akan ada keinginan untuk memiliki.
10. Jika tidak ada keinginan untuk memiliki, maka tidak akan ada karma di masa mendatang.
11. Jika tidak ada karma di masa mendatang, maka tidak akan ada kelahiran.
12. Jika tidak ada kelahiran, maka tidak akan ada usia tua, sakit, kekhawatiran, kesedihan, penderitaan dan kematian.
Ini adalah Hukum dari Dua Belas Nidana untuk mengakhiri penderitaan.
* * *
Confusion, kau harus tahu bahwa banyak Mahkhluk Hidup tidak memahami Hukum dari Dua Belas Nidana ini. Itu sebab-nya mengapa mereka masih selalu berputar-putar di lautan penderitaan lahir dan mati. Tapi jika ada yang dapat memahami Hukum dari Dua Belas Nidana ini maka ia akan mengerti kebenaran Dharma Buddha.
Orang yang mengerti kebenaran Dharma Buddha ini, maka ia akan melihat Buddha. Jika melihat Buddha, maka seseorang akan menyadari sifat Ke-Buddha-an diri-nya sendiri. Mengapa demikian ?
Karena Para Buddha mendasari Hukum dari Dua Beleas Nidana tersebut sebagai sifat Dharma yang hakiki. Karena kau telah mendengarkan Hukum dari Dua Belas Nidana dari-Ku, maka kau akan segera memiliki sifat suci Ke-Buddha-an. Kau adalah utusan Sang Buddha untuk menyebarkan Dharma.
Sekali lagi akan Saya ajarkan Jalan Kebenaran. Kau harus mengembangkan bodhicitta, yaitu Hati Bodhi. Bodhicitta adalah Ajaran Mahayana.
Karena akar Kebajikan Manusia berbeda-beda, maka Para Buddha dan Bodhisattva mengajarkan Tiga Kendaraan. Ingat-lah bodhicitta, jangan sampai terlupakan.
Walaupun tubuh-mu terbakar oleh hawa nafsu, rupa, perasaan, pikiran, perilaku, kesadaran, ditelan ular bumi, air, api dan angin atau diracuni oleh kebodohan, keserakahan, kebencian, ditaklukkan oleh suara, wewangian, rasa, sentuhan, perbuatan, disiksa oleh Setan dan Iblis, maka kau tetap tidak boleh terpengaruh dan merubah Hati Bodhi-mu.
Melalui bodhicitta, maka tubuh-mu akan sekeras vajra. Hati-mu akan seperti kekosongan dan tidak akan ada yang bisa merusak-nya.
Jika bodhicitta sudah mantap, maka Hati Bodhi-mu akan penuh dengan 4 Pahala Nirvana yaitu Keabadian, Kebahagiaan, Kebenaran, dan Kesucian.
Yang akan membantu kita mencapai Ke-Buddha-an. Dengan tercapainya 4 Pahala Nirvana, maka kau akan terbebas dari roda lahir, sakit, tua dan mati serta Neraka. Sehingga Setan-setan tidak kekal itu tidak akan menangkap-mu."
* * *
Setelah Sang Buddha selesai mengajarkan Dharma-Nya, Utusan yang tinggal di ruang hampa berpikir, "Sang Buddha pernah berkata bahwa Neraka pun dapat berubah menjadi sebuah Kolam Teratai yang Suci, kenapa aku tidak meninggalkan Alam Setan ini ?."
Lalu Setan itu berkata, "Confusion, setelah kau menuju Jalan Kesucian, mohon jangan lupa membawa kami."
* * *
Kemudian Sang Buddha mengajarkan kepada Confusion lagi dan berkata, "Confusion, Saya telah mengajarkan-mu Hukum dari Dua Belas Nidana. Sekarang akan Saya ajarkan juga kepada-mu 6 Paramita yang dijalani oleh Para Bodhisattva.
Apakah 6 Paramita itu ?
1. Memberi dana secara meluas, karena memberi dapat menghilangkan sifat kikir.
2. Melaksanakan sila dengan benar, maka kita tidak akan berbuat dosa.
3. Selalu sabar, maka akan terlepas dari kebencian.
4. Selalu rajin, maka akan terlepas dari kemalasan.
5. Melakukan Samadhi atau berkonsentrasi, maka akan terlepas dari kekacauan pikiran.
6. Memahami kebijaksanaan.
Orang yang bijaksana dapat menghilangkan kebodohan-nya. Dengan melaksanakan 6 Paramita dengan sempurna, akan bisa mencapai pembebasan. Dan jangan mengabaikan satu Paramita pun.
Ada kata-kata pandai yang diucapkan Para Buddha masa lampau, yaitu semua kegiatan hanya-lah sementara. Semua itu adalah Dharma kehidupan dan kematian. Jika tidak ada kelahiran dan kematian, maka setiap Makhluk akan menikmati kebahagiaan, ketenangan dan Nirvana. Kau harus memegang dan melaksanakan Dharma ini dengan senang hati."
Setelah mendengarkan Dharma Buddha, Confusion merasa sangat gembira. Hati-nya menjadi terbuka dan suci bersih. Ia sungguh mengerti dan sadar akan Dharma Buddha yang luas, indah dan mendalam. Melalui kekuatan spiritual Sang Buddha, Confusion terangkat ke atas Langit setinggi 7 kali pohon bodhi. Dan ia pun ber-meditasi dengan tenang di atas Langit yang hampa.
* * * * *
Pada waktu itu ada seorang Brahmana yang kaya raya. Dan suatu hari ia jatuh sakit sangat parah. Setelah diperiksa oleh seorang Tabib terkenal, penyakit Brahmana yang kaya raya tersebut hanya bisa disembuhkan dengan racikan obat yang terbuat dari campuran sepasang bola mata Manusia dan daun-daunan.
Sehingga Brahmana yang kaya raya itu memerintahkan Para Pelayan-nya untuk berteriak di sepanjang jalan, "Barang siapa yang dapat menahan rasa sakit, mencabut sepasang bola mata-nya untuk dijual. Akan kami beli dengan harga yang sangat tinggi dan kami tukarkan dengan emas, perak, mutiara serta perhiasan. Kalian bisa mengambil sebanyak yang kalian inginkan. Kami tidak akan ingkar janji !".
Lalu Confusion mendengar teriakan itu dari atas Langit, ia pun sangat senang dan segera mempertimbangkan-nya, "Saya telah mendengarkan Dharma Buddha Usia Panjang. Semua karma buruk-ku telah terhapus. Pikiran-ku telah sadar akan sifat Ke-Buddha-an dan telah terhindar dari Setan tidak kekal dan siksaan di Neraka. Saya ingin membalas budi kepada Sang Buddha walaupun tubuh-ku harus digiling menjadi abu."
* * *
Saya sudah berusia 49 tahun. Dan setelah mendengarkan Dharma Usia Panjang dari Sang Buddha, akan saya berikan tubuh dan hidup ini serta bersumpah untuk menuliskan 49 gulungan Sutra Usia Panjang walau tubuh-ku digiling menjadi abu sekali pun. Saya ingin agar semua Makhluk dapat menerima, memegang, membaca dan menghafal Sutra ini.
Saya harus menjual sepasang mata-ku ini untuk membayar Orang-orang yang akan membantu menulis Sutra ini. Harga mata-ku tidak pasti, jadi kalian bisa membayar berapa saja."
* * *
Pada saat itu, Raja Surga Sakka berwujud menjadi 49 Orang untuk datang ke rumah Confusion. Dan mereka berkata, "Kami bersedia menulis ke-49 gulungan Sutra itu untuk-mu. Tetapi setelah selesai, kau harus menjual ke-dua bola mata-mu itu untuk membayar jasa kami. Setuju-kah kamu ?."
Lalu Confusion berkata dengan senang, "Baik-lah, saya setuju."
Setelah 7 hari, ke-49 Orang tesebut telah selesai menulis Sutra. Dan Para perwujudan Raja Surga Sakka itu berkata, "Tugas kami telah selesai. Kini kami berharap agar kau menepati janji-mu. Setelah kami selesai menulis Sutra, kau harus mencabut ke-dua bola mata-mu untuk diberikan kepada si Brahmana."
* * *
Lalu Confusion meminta tolong pada seorang Tetangga-nya yang bernama Chandera untuk mencabut ke-dua bola mata-nya. Dan meminta bantuan kepada Para perwujudan Raja Surga Sakka itu untuk memberikan sebagian hasil penjualan mata-nya kepada Chandera.
Ketika Chandera akan mencabut mata Confusion, ke-49 perwujudan Raja Surga Sakka itu menangis dan meminta untuk tidak mencabut-nya.
Lalu mereka serentak berkata, "Sangat sungguh langka ! Sangat sungguh langka ! Tidak dapat dibayangkan ! Wanita ini telah merelakan nyawa-nya, mengasah tulang-nya untuk dijadikan pena, memeras darah-nya untuk dijadikan tinta dan menahan rasa sakit hanya untuk menulis Sutra ini. Bagaimana kami tega untuk membiarkan ke-dua bola mata-nya dicabut."
Lalu dengan rasa hormat dan welas asih, mereka berkata, "Confusion, sekarang kami tidak perlu menjual mata-mu kepada si Brahmana. Tetapi setelah kau mencapai Penerangan, pertama-tama tolong-lah kami untuk mencapai Pembebasan.
* * *
Tidak berselang lama, Raja Naga Nanda melalui kekuatan spiritual-Nya melakukan perubahan yang ajaib, mengambil Sutra milik Confusion untuk disimpan di Istana Raja Naga. Lalu Raja Naga menyimpan dan memberikan persembahan kepada Sutra itu.
Ketika Confusion menyadari Sutra milik-nya telah hilang, ia pun sangat bingung dan menangis, lalu mendatangi Sang Buddha dan berkata,
"Yang Mulia, saya telah merelakan nyawa ini, memotong lengan dan menggunakan-nya sebagai pena untuk menulis Sutra Usia Panjang, hanya berharap bisa menyebarkan-nya kepada semua Makhluk. Tetapi sekarang saya telah kehilangan Sutra itu, saya sangat sedih seakan-akan tubuh ini seperti tertusuk ribuan panah beracun. Sakit-nya sungguh sangat tak terbayangkan."
* * *
Sang Buddha berkata, "Sutra-mu telah diambil oleh 8 Raja Naga yang menerima, memegang, dan memberikan persembahan kepada Sutra itu di Istana Raja Naga. Seharusnya kau bergembira, jangan-lah bersedih ! Confusion, perbuatan-mu sungguh mulia.
Setelah tutup usia, kau akan terlahir di Alam Surga Tanpa Bentuk. Karena Jasa Kebaikan-mu yang terkumpul, kau akan menikmati Kebahagiaan Surgawi dan tidak akan terlahir kembali menjadi seorang Wanita."
* * *
Lalu Confusion berkata, "Yang Mulia, keinginan-ku bukan-lah untuk menikmati Kebahagiaan Surgawi, tetapi hanya ingin bertemu Sang Buddha di setiap kehidupan untuk menjaga Hati Bodhi dan tidak dibiarkan mundur dari Jalan Bodhi. Ke mana pun saya pergi, saya akan selalu menyebarkan Dharma Buddha kepada semua Makhluk yang menderita dan penuh dosa."
Kemudian Sang Buddha berkata, "Apakah kau berdusta ?."
Dan Confusion pun menjawab, "Jika saya berdusta, maka saya akan ditangkap dan disiksa oleh Setan tidak kekal itu. Jika yang saya katakan itu benar di hadapan Sang Buddha, maka luka lengan-ku ini akan utuh kembali seperti semula."
Setelah bersumpah, tiba-tiba lengan Confusion pun berubah menjadi normal seperti semula.
* * *
Sang Buddha berkata, "Jika kau setulus hati teringat kepada Buddha, maka kau bisa melintasi Tanah Suci Buddha yang satu ke Tanah Suci Buddha yang lain-nya. Kau juga akan melihat banyak Tanah Suci Buddha tanpa batas, dan bisa memahami bahasa Buddha yang luar biasa."
Saat itu, dalam waktu yang singkat, Confusion telah mencapai Anuttara Samyak Sambodhi.
* * *
"Manjushri, ketahui-lah bahwa Buddha saat itu adalah kehidupan lampau-Ku, dan Confusion itu adalah kehidupan lampau diri-mu, serta ke-49 perwujudan Raja Surga Sakka itu adalah ke-49 Bodhisattva yang memutuskan mengembangkan bodhicitta untuk mencapai Anuttara Samyak Sambodhi."
"Manjushri, sejak ber-kalpa-kalpa hingga kini, Saya terus mengajarkan Sutra dan Dharma untuk menjaga tubuh ini, agar bisa menolong semua Makhluk menghapus dosa-dosa mereka setelah mendengarkan Sutra Usia Panjang, walaupun mereka hanya mendengar setengah dari ayat Kitab Sutra ini. Masih banyak manfaat-nya apalagi setelah Saya ajarkan lagi kepada-Mu sekarang."
* * *
Setelah itu Raja Prasenajit berada di Istana. Di tengah malam ia mendengar suara tangisan seorang Wanita. Wanita itu menangis tersedu-sedu hingga menganggu keadaan di lingkungan Istana.
Lalu Sang Raja berpikir, "Di dalam Istana tidak pernah ada masalah. Tetapi mengapa ada suara tangisan tersedu-sedu ? Apa yang sedang terjadi ?."
Pagi-pagi, Raja memerintahkan Pengawal Istana untuk mencari Wanita yang menangis itu. Lalu Pengawal tersebut menemukan Wanita itu dan membawa-nya ke Istana. Wanita itu sangat terkejut dan jatuh pingsan. Raja Prasenajit memerintahkan Pengawal-nya memercikkan air ke muka Wanita itu, kemudian Wanita itu pun sadarkan diri.
* * *
Raja bertanya, "Saya mendengar ada suara tangisan se-malam, apakah itu tangisan-mu ?."
Wanita itu menjawab, "Ya, Saya yang menangis se-malam."
Raja bertanya lagi, "Mengapa kau menangis ? Siapa yang telah menganggu-mu ?."
Dan Wanita itu berkata, "Saya menangis dengan sedih-nya. Tetapi sebenarnya tiada Orang yang mengganggu-ku. Tetapi saya ingin agar Raja mendengarkan cerita sedih-ku. Saya menikah pada usia 14 tahun.
Selama 30 tahun pernikahan saya, saya telah dikaruniai 30 Putra-Putri. Anak-anak saya sangat lucu, ber-bibir merah dan ber-gigi putih. Mereka bagaikan bunga mekar di musim semi. Saya sangat menyayangi mereka bagaikan mutiara di atas telapak tangan. Mereka bagaikan hati, jantung dan sumsum-ku. Mereka melebihi nyawa-ku ini. Tetapi mereka meninggal satu per satu di dalam usia muda.
Sekarang tinggal seorang Anak. Dia berumur satu tahun. Kini dia merupakan harapan dan kesayangan-ku satu-satu-nya. Tetapi kini dia sedang sakit keras, saya khawatir dia akan meninggal. Oleh karena itu saya tidak dapat menahan kesedihan-ku se-malam."
Setelah mendengarkan cerita itu, Sang Raja merasa cemas dan berpikir, "Semua Rakyat mengharapkan-ku, mereka bagaikan Putra-Putri-ku sendiri, jika saya tidak membantu-nya maka saya tidak pantas menjadi Raja."
* * *
Lalu Raja mengumpulkan Para Pejabat Istana untuk membicarakan hal ini. Di antara mereka ada 6 Pejabat Tinggi yang masing-masing bernama Melihat Wujud, Mendengarkan Suara, Kaki Harum, Maha Rajin, Sigap dalam Situasi dan Mudah Tercemar. Mereka berkata dengan penuh hormat kepada Sang Raja, "Ketika melahirkan seorang Anak, maka Keluarga harus menyediakan Altar spiritual kepada 7 Bintang dan 28 Rsi untuk mendapatkan perlindungan dan panjang umur. Semoga Raja menggunakan cara ini kepada semua Rakyat."
* * *
Saat itu, muncul juga seorang Pejabat Tinggi lain-nya yang pandai dan telah banyak melakukan Kebajikan-kebajikan kepada Para Buddha yang bernama Si Bijaksana. Dan ia berkata, "Semoga Raja memperhatikan hal ini. Cara yang diusulkan oleh ke-6 Pejabat Istana itu tidak dapat mengakhiri penderitaan kematian di usia muda, hanya menunda kesedihan sekejab saja.
Hanya Sang Buddha-lah yang dapat menghapus penderitaan kematian di usia muda. Buddha yang sekarang ini ber-marga Gautama. Dia dikenal sebagai Pangeran Siddharta.
Beliau mencapai Penerangan Yang Sempurna tanpa dengan bantuan seorang Guru. Dia paham akan Kebenaran di Dunia ini. Sekarang Beliau sedang mengajarkan Sutra Usia Panjang di Gunung Grdhakuta. Harapan saya agar Raja bersedia datang ke sana untuk mendengarkan Dharma-Nya.
* * *
Jika ada yang bisa mendengarkan setengah dari ayat di Kitab Sutra tersebut, maka segala dosa dari ribu-an bahkan juta-an kehidupan lalu-nya akan terhapuskan.
Semua Putra-Putri yang telah mendengarkan Dharma ini meskipun belum mengerti, tetapi mereka akan menerima Pahala dan secara alami akan berumur panjang."
* * *
Raja Prasenajit pun kemudian berkata, "Saya pernah mendengar dari ke-6 Guru bahwa Bhiksu yang ber-marga Gautama mencapai Penerangan Yang Sempurna dalam waktu yang sangat singkat dan berusia masih muda, masih ke-kanak-kanak-an.
Menurut Sutra dari ke-6 Guru, "Anak muda yang berbuat jahat dan berani berubah wujud adalah ber-marga Gautama. Orang yang mempercayai-nya akan menuju jalan sesat."
Setelah mendengar hal itu, Si Bijaksana dengan hormat berkata kepada Raja, Siddharta Gautama, Sakyamuni Buddha adalah Guru Semua Manusia dan Dewa sejak ber-kalpa-kalpa yang lalu. Dia telah melakukan pertapaan berat ber-ulang-ulang kali dalam banyak kehidupan suci-Nya. Sekarang dia telah mencapai Ke-Buddha-an dan memutarkan Roda Dharma yang berdasarkan Ajaran Para Buddha di masa lampau.
Beliau tidak pernah bertentangan dengan keinginan semua Makhluk. Dengan kekuatan Kebaikan dan welas asih-Nya, Ia menolong semua Makhluk yang tersesat tanpa terkecuali.
Kesempatan bertemu dengan seorang Buddha sungguh sangat jarang terjadi, bagaikan melihat penyu di atas pohon, atau menunggu mekar-nya Bunga Udumbara. Saya mohon agar Raja bersedia mendengarkan Dharma-Nya dan tidak mempercayai kata-kata ke-6 Guru yang menyimpang itu."
* * *
Setelah menyampaikan hal tersebut, Si Bijaksana dengan kekuatan spiritual-nya mengangkat tubuh-nya dari lantai ke atas Langit setinggi gedung Kerajaan. Segera ia membacakan Mantra di hadapan Sang Raja. Dalam sekejap ia mampu mengangkat Gunung dan menelan air laut untuk masuk ke dalam tubuh-nya. Tetapi tubuh-nya tetap tenang tanpa gangguan.
Ketika Raja Prasenajit menyaksikan hal ini, ia merasa kagum. Ia tahu bahwa Pejabat ini adalah Penasehat yang Baik. Lalu Raja bersujud dan bertanya, "Siapa-kah Guru-mu ?."
Pejabat Baik tersebut menjawab, "Guru-ku adalah Sakyamuni Buddha. Sekarang Beliau sedang berada di Gunung Grdhakuta di Kota Rajagaha dan sedang mengajarkan Sutra Usia Panjang dan Penghapus Dosa."
Setelah mendengar hal tersebut, Sang Raja merasa gembira. Segera ia meminta Si Bijaksana bersama Para Pejabat Istana lain-nya untuk menyelesaikan tugas-tugas ke-Negara-an-nya. Lalu Raja bersama Permaisurui, Putra Raja, Para Tetua dan se-kelompok Sanak Saudara-nya dan si Wanita beserta Anak-nya pergi berangkat dengan kereta menuju Rajagaha.
* * *
Setiba-nya di Gunung Grdhakuta di Kota Rajagaha, mereka mempersembahkan bunga-bungaan segar dan ratusan persembahan khusus lain-nya kepada Sang Buddha. Lalu mereka melepaskan seluruh perhiasan-nya dan mengelilingi Sang Buddha sebanyak 7 putaran, lalu bersikap anjali memberi hormat. Mereka juga menaburkan wewangian harum sebagai persembahan kepada Sang Buddha.
Lalu Raja menceritakan kembali apa yang terjadi terhadap Wanita itu kepada Sang Buddha. Lalu Buddha berkata kepada Raja Prasenajit, "Wanita ini pada kehidupan lampau-nya pernah menjadi seorang Ibu Tiri. Karena serakah dan iri hati, ia meracuni ke-30 Putra-Putri madu tua-nya ( Istri Pertama ).
Putra-Putri yang dibunuh itu bersumpah bahwa mereka akan menjadi Putra-Putri si Wanita ini di setiap kehidupan-nya. Agar setelah dia melahirkan kami, maka satu per satu kami akan meninggalkan-nya pada usia muda sehingga membuat-nya sangat menderita. Seperti organ-organ tubuh yang sedang dipotong-potong.
Tetapi kini Wanita ini telah datang untuk mendengarkan Sutra Usia Panjang dan Penghapus Dosa, walaupun ia hanya mendengarkan satu ayat saja dan menyakini-nya secara tulus, maka semua musuh dan penagih hutang karma-nya tidak akan datang lagi untuk membalas dendam."
* * *
Kemudian Sang Buddha berkata kepada Perkumpulan Dharma,
"Ketika kesadaran Janin masuk ke dalam rahim Ibu-nya, maka Raja Mara Bo Xun langsung melepaskan 4 ular besar berbisa dan 6 Setan pencuri ke dalam tubuh Ibu-nya.
Jika salah satu dari 4 ular dan 6 Setan itu tidak diperhatikan dengan baik, maka akar kehidupan Janin itu akan terputus. Saya memiliki Mantra Dharani yang bisa menolong usia seorang Anak.
Jika ada Anak yang menderita sakit, setelah mendengarkan Mantra Dharani ini, maka penyakit yang diderita-nya akan sembuh. Mantra Dharani ini juga bisa mengusir Setan jahat."
Lalu Sang Buddha membacakan
Mantra Dharani Usia Panjang dan Penghapus Dosa
tersebut,
BO TOU MI BOU - TOU MI TI PI
- XI NI XI NI - XI MI ZHU LI
- ZHU LUO ZHU LI - HOU LOU HOU LOU
- YU LI YU LUO - YU LI BO LOU BO LI
- WEN ZHI ZHEN DIE - PIN DIE BAN TZI MO
- DIE CHI NA JIA LI - SU BO HE
Kemudian Sang Buddha berkata,
"Jika ada Umat Pria atau Wanita
yang menerima, memegang, membaca dan menghafalkan Mantra Dharani ini serta melafalkan-nya kepada Janin yang berada di dalam rahim, atau pada saat bayi akan keluar dari rahim,
atau pun kepada Anak yang sedang sakit selama 7 hari 7 malam, lalu memberikan persembahan dengan membakar dupa dan menaburkan bunga-bunga serta menulis ulang Mantra Dharani ini dengan sepenuh hati, maka halangan atau penyakit serius yang diderita-nya akibat dari karma-karma buruk masa lampau-nya akan dihapuskan."
* * *
Saat itu, Bodhisattva Raja Pengobatan yang bernama Qi-Po menghadap Buddha dan berkata, "Oh Bhagavan Yang Mulia, saya dikenal sebagai Raja Pengobatan yang bisa menyembuhkan segala macam penyakit. Bayi-bayi kecil itu ter-infeksi oleh 9 jenis penyakit yang menyebabkan mereka meninggal di usia muda.
Penyebab muncul-nya 9 jenis penyakit tersebut adalah karena :
1. Orangtua-nya melakukan hubungan pada waktu yang tidak tepat.
2. Tempat dimana bayi itu dilahirkan dipenuhi darah, sehingga Dewa Bumi meninggalkan sang bayi.
3. Saat melahirkan, pusar bayi ter-infeksi kuman karena tidak dibersihkan dengan obat antiseptik.
4. Saat melahirkan tidak menggunakan kain atau kapas yang tidak steril.
5. Membunuh binatang untuk mengundang Sanak Saudara dan Kawan-kawan ber-pesta pora.
6. Saat hamil dan menyusui, sang Ibu memakan makanan ataupun buah-buahan mentah yang dingin.
7. Ketika bayi sakit, ia diberi makan daging.
8. Saat melahirkan, muncul bayangan Setan di ruang persalinan.
9. Bayi dipukul oleh Setan ketika dibawa keluar rumah pada saat malam hari.
* * *
Mengapa Orangtua-nya melakukan hubungan pada waktu yang tidak tepat dapat membuat bayi terkena penyakit ?
Karena ada hari-hari tertentu seperti hari kelahiran Makhluk-makhluk Suci atau hari keluar-nya Setan-setan dari Neraka pada bulan ke-tujuh di Dunia ini. Pada saat-saat itu, semua Makhluk-makhluk yang tak kasat mata baik yang Suci maupun yang jahat berkeliaran di sekeliling kita tanpa kita sadari. Pada saat Orangtua-nya melakukan hubungan tersebut, mungkin ada Makhluk yang jahat yang terpancing melakukan perbuatan yang buruk kepada Orangtua serta calon janin.
* * *
Mengapa tempat dimana bayi itu dilahirkan dipenuhi darah, sehingga Dewa Bumi meninggalkan sang bayi dapat membuat bayi terkena penyakit ?
Karena pada saat Dewa Bumi meninggalkan tempat tersebut, maka Setan-setan jahat penghisap darah berkesempatan memasuki ruangan tersebut dan menganggu bayi yang masih merah dan memakan-nya.
* * *
Mengapa saat melahirkan, pusar bayi ter-infeksi kuman karena tidak dibersihkan dengan obat antiseptik dapat membuat bayi terkena penyakit ?
Karena kuman-kuman di udara ada yang bisa menempel ke pusar bayi dan memasuki tubuh si bayi tanpa sepengetahuan Ibu-nya.
* * *
Mengapa saat melahirkan tidak menggunakan kain atau kapas yang tidak steril dapat membuat bayi terkena penyakit ?
Karena kain atau kapas selalu digunakan untuk membersihkan darah dari rahim yang membungkus bayi. Bila menggunakan kain atau kapas yang tidak steril, maka ada kemungkinan akan muncul-nya kuman penyakit di kemudian waktu dalam tubuh si bayi. Hal ini juga beresiko besar terhadap kebersihan rahim sang Ibu.
* * *
Mengapa membunuh binatang untuk mengundang Sanak Saudara dan Kawan-kawan ber-pesta pora dapat membuat bayi terkena penyakit ?
Karena seharusnya Orangtua si bayi mensyukuri kelahiran si bayi hasil pertarungan hidup dan mati sang Ibu pada saat melahirkan. Bukan-nya malah menambah dosa dengan memotong binatang-binatang untuk memuaskan keserakahan lidah terhadap rasa makanan.
* * *
Mengapa saat hamil dan menyusui, sang Ibu memakan makanan ataupun buah-buahan mentah yang dingin dapat membuat bayi terkena penyakit ?
Karena banyak kuman-kuman pada makanan ataupun buah-buahan mentah yang sudah dingin, termasuk telur setengah matang, susu perah dan sebagai-nya.
* * *
Mengapa ketika bayi sakit, ia diberi makan daging dapat membuat bayi terkena penyakit ?
Karena organ dalam bayi masih belum kuat menahan kedatangan zat-zat baru yang berada di dalam daging yang dikonsumsi, walaupun daging tersebut sudah direbus sampai matang.
* * *
Mengapa saat melahirkan, muncul bayangan Setan di ruang persalinan dapat membuat bayi terkena penyakit ?
Karena bau darah yang disebabkan keluar-nya si bayi dari perut Ibu-nya bisa memancing kedatangan Para Setan yang haus akan darah.
Jika muncul bayangan Setan pada saat ari-ari-nya belum putus maka Ibu-nya akan meninggal. Jika muncul bayangan Setan pada saat ari-ari-nya sudah putus, maka bayi-nya akan meninggal.
* * *
Apa yang dimaksud dengan bayangan Setan ini ?
Contoh-nya, Orang yang dapat melihat jenazah, roh Orang mati, segala bayangan yang aneh dan kotor. Melihat hal-hal ini merupakan hal-hal yang buruk.
Jika kita bisa memberikan obat Niu Huang atau campuran mutiara dan obat berbentuk butiran pasir berkilau yang ditumbuk dan dicampur dengan madu untuk di minum bayi yang baru keluar dari rahim Ibu-nya, maka akan menenangkan jiwa-nya dan terbebas dari hal-hal yang buruk.
* * *
Mengapa bayi dipukul oleh Setan ketika dibawa keluar rumah pada saat malam hari dapat membuat bayi terkena penyakit ?
Karena bau tubuh bayi masih sangat harum dan disukai oleh Para Setan gentayangan yang berkeliaran di saat malam tiba.
Ketika Setan gentayangan tersebut tidak bisa membawa atau menggoda bayi yang sedang digendong oleh Orangtua-nya, maka Setan tersebut menjadi marah dan memukul si bayi tersebut.
Semua bayi yang baru lahir harus dijaga agar tidak terkena hal-hal buruk tersebut. Maka mereka tidak akan meninggal di usia muda.
* * * * *
Pada saat yang bersamaan, di Istana Mara, Raja Mara Bo Xun yang dapat menembus pikiran Orang lain, mengetahui bahwa Sang Buddha sedang mengajarkan Sutra Usia Panjang dan Penghapus Dosa kepada Perkumpulan Dharma itu menjadi sangat marah dan mengecam dengan keras.
Raja Mara memiliki tiga Orang Putri yang sangat cantik tanpa tanding di Alam Dewa dan Manusia. Ketika mereka melihat Ayah-nya sangat marah, tidak tenang dan cemas, lalu mereka bertanya,
"Apakah kami boleh tahu apa yang menjadi penyebab kemarahan Ayah ? Mengapa Ayah begitu tidak tenang dan cemas bercampur geram ?"
* * *
Raja Mara menjawab, "Bhiksu yang ber-marga Gautama itu sedang mengajarkan Sutra Usia Panjang dan Penghapus Dosa kepada semua Makhluk Hidup di Gunung Grdhakuta, Rajagaha. Dia ingin menyebarluaskan dan mengajarkan-nya kepada semua Makhluk yang hidup sekarang dan yang akan datang. Dengan melakukan hal ini, dia telah menyerbu daerah kekuasaan-ku. Jadi bagaimana aku tidak cemas dan marah memikirkan Dia !.
Sekarang saya akan memimpin Saudara-saudara dan Pasukan kita untuk mengalahkan-nya. Jika saya tidak dapat menghentikan Bhiksu Gautama itu dari penyebaran Sutra itu, setidak-tidak-nya dengan kekuatan-ku ini akan saya tutup semua telinga Dewa-Dewi serta Perkumpulan Dharma itu agar mereka tidak dapat mendengarkan Dharma Buddha."
* * *
Setelah mendengar hal itu, lalu ke-tiga Putri Raja Mara langsung menasehati Ayah-nya dan berkata, "Ayahanda yang terhormat, Bhiksu Gautama adalah Guru bagi Para Dewa dan Manusia. Kekuatan Ayahanda tidak akan dapat menghentikan-nya.
Sebelum-nya, Bhiksu Gautama pernah bertapa di bawah pohon Bodhi. Pertama kali Ia duduk bertapa, kami ber-tiga pernah mencoba untuk merayu-Nya dengan kecantikan utama kami. Kami juga menggunakan berbagai macam tarian indah yang gemulai untuk menarik perhatian-Nya. Tetapi Ia pun mampu menahan godaan itu. Ia mengumpamakan kami ber-tiga sebagai Wanita tua. Kini Ia telah mencapai Penerangan Yang Sempurna, Pembebasan Mutlak dan menjadi Guru dari semua Makhluk.
Ayahanda, mencoba menakuti dengan membengkokkan busur, dengan Prajurit dan senjata-senjata di Langit. Tetapi Ia bagaikan melihat pertunjukan anak-anak. Ia tidak takut, tidak akan mundur dari Hati Bodhi-Nya. Sekarang Ia telah menjadi Raja Dharma. Kami harap Ayahanda melepaskan pikiran itu."
* * *
Setelah mendengarkan perkataan ke-tiga Putri-Nya, Raja Mara Bo Xun merencanakan ulang dan membentuk Pasukan dengan strategi baru. Selain itu Raja juga memilih Pasukan yang pintar, dan berkata kepada mereka,
"Kita akan pergi bersama-sama ke tempat Buddha. Kita harus berpura-pura mau menyerah. Kita gunakan cara lain agar Buddha mau mempercayai kita. Setelah mendapat kepercayaan-Nya, maka kita ber-kesempatan melakukan niat jahat untuk menghentikan penyebaran Sutra tersebut."
Lalu bersama Pasukan-nya, Raja Mara Bo Xun menuju ke kediaman Buddha berada. Mereka mengelilingi Buddha sebanyak 7 kali putaran.
Lalu berkata, "Oh Buddha Yang Mulia, apakah Engkau lelah setelah mengajarkan Dharma ? Saya membawa Pasukan untuk mendengarkan dan melayani Sutra Usia Panjang dan Penghapus Dosa. Kami ingin menjadi Murid Sang Buddha. Kami mohon dengan kebaikan hati, Sang Buddha mau menerima kami sebagai Murid. Semoga permohonan kami dikabulkan."
* * *
Kemudian Sang Buddha pun berkata, "Kau sangat marah ketika berada di Istana-mu. Rencana-mu datang ke sini hanya ingin berpura-pura menjadi Murid-Ku dan menunggu kesempatan untuk berbuat jahat. Dalam Dharma Buddha, tidak diperbolehkan menipu Orang lain."
Lalu Raja Mara Bo Xun merasa malu dan menghentikan niat jahat-nya dan berkata,
"Oh Sang Buddha Yang Bijaksana dan Penuh Welas Asih serta Yang Maha Mengetahui. Perbuatan bodoh-ku untuk menipu Engkau tidak dapat disembunyikan lagi. Semoga Sang Buddha Yang Penuh Welas Asih mengampuni kami. Seperti Mantra Dharani Usia Panjang dan Penghapus Dosa yang telah saya dengar, saya bersumpah, ...
Pada zaman akhir Dharma, jika ada Makhluk Hidup yang menerima, memelihara, membaca dan melafal Sutra ini, dimana pun mereka berada, saya akan melindungi-nya sehingga tidak akan ada Setan-setan jahat yang menganggu mereka.
Jika ada Orang yang telah jatuh ke Neraka tetapi dapat mengingat Sutra tersebut, maka saya akan menggunakan kekuatan spiritual-ku untuk menuangkan air dari lautan besar agar para pendosa merasakan kesegaran air. Saya akan merubah Neraka tersebut menjadi Kolam Teratai yang indah."
* * *
Saat itu, banyak Raksasa terbang bersama Pemimpin Raksasa Pemakan Anak dan Para Pengikut-nya yang datang dari Langit, lalu mengelilingi Sang Buddha sebanyak seribu kali.
Lalu mereka berkata,
"Sang Buddha, kami sejak ber-kalpa-kalpa telah dilahirkan sebagai Raksasa. Saudara Pengikut kami sebanyak pasir di Sungai Gangga. Kami sangat menderita kelaparan. Ke mana pun kami pergi, kami pas mencari janin atau bayi. Lalu kami memakan organ tubuh-nya dan meminum darah-nya. Para Pengikut kami selalu menunggu kesempatan untuk memakan sperma hasil hubungan Suami Istri sehingga mereka mandul dan tidak bisa melahirkan Anak. Atau kami ikut masuk ke dalam rahim untuk merusak janin dan meminum darah-nya. Atau mencari kesempatan untuk membunuh bayi yang baru lahir 7 hari.
Bahkan kepada Anak di bawah usia 10 tahun, Pengikut kami berubah bentuk menjadi cacing ganas dan bakteri beracun untuk menyebar ke dalam perut bayi dan memakan organ dalam dan darah-nya. Dengan cara ini, maka bayi akan memuntahkan susu dan terinfeksi diare. Kadang-kadang terserang penyakit infeksi usus atau malaria.
Kadang, kami juga bisa membuat-nya menjadi sakit parah sehingga mata-nya menjadi biru kehijauan. Tubuh-nya membengkak dan perut-nya kembung air sehingga bayi akan meninggal.
Kini kami telah mendengarkan Ajaran Buddha tentang Sutra Usia Panjang dan Penghapus Dosa serta Perlindungan Terhadap Anak, kami juga akan menuruti perintah Sang Buddha meskipun kami harus menderita kelaparan. Kami tidak akan berani memakan janin dan bayi lagi."
* * *
Kemudian Sang Buddha berkata kepada Raksasa,
"Kalian semua harus menerima dan menuruti Peraturan-peraturan Dharma Buddha. Dengan menuruti perintah, maka kalian tidak akan terlahir sebagai Raksasa lagi tetapi akan terlahir kembali ke Alam Surga menikmati kebahagiaan."
Sekali lagi Sang Buddha berkata kepada Perkumpulan Dharma itu,
"Jika ada Anak yang menderita sakit, kalian harus mengajarkan Ibu-nya untuk memberi sedikit air susu-nya untuk disebarkan ke seluruh penjuru ruangan untuk diberikan kepada Para Raksasa. Dengan tubuh dan pikiran yang bersih, Sang Ibu harus menerima, memelihara serta melafalkan Mantra Dharani atau membaca Sutra Usia Panjang dan Penghapus Dosa ini, sehingga Anak-nya bisa sembuh dari penyakit-nya."
* * *
Ketika Para Raksasa mendengar hal ini, mereka sangat gembira dan berkata kepada Sang Buddha,
"Jika kami bisa terlahir kembali ke Alam Surga, maka Para Pengikut kami tidak akan menganggu Anak-anak dan mengambil darah atau susu-nya. Meskipun kami harus menelan biji besi panas, kami tidak akan pernah meminum darah Anak-anak tersebut lagi.
Apalagi setelah Sang Buddha kelak mencapai Maha Parinirvana, jika ada Orang yang bisa membaca, melafalkan, menerima dan memegang atau pun menyalin Sutra ini, maka dimana pun ia berada, kami akan membawa Pemukul Vajra Buddha untuk menjaga-nya. Kami tidak akan membiarkan Setan-setan jahat menganggu Pemegang Dharma, dan kami juga tidak akan membiarkan mereka menganggu Anak-anak lagi."
* * *
Saat itu, semua Maha Raja Surga dan Pengikut-nya, Raja Naga, Raja Yaksa, Raja Asura, Raja Garuda, Raja Kinnara, Raja Mahoraga, Raja Xue Li Dou, Raja Pi She Zhe, Raja Fu Dan Na, Raja Jia Zha Fu Dan Na dan Raja-raja lain-nya yang membawa Para Pengikut serta Sanak Saudara-nya memberi hormat kepada Sang Buddha, lalu menyatukan pikiran dan tekad, kemudian ber-anjali dan berkata,
"Sang Buddha, mulai hari ini, dimana ada Bhiksu, Bhiksuni, Upasaka, Upasika atau Umat yang dapat menerima dan memelihara Sutra Usia Panjang dan Penghapus Dosa atau pun menulis-nya. Kami beserta Pengikut lain-nya akan selalu melindungi mereka dan tempat tinggal mereka.
Kami Raja-raja mampu mengusir semua Setan-setan jahat. Jika ada Setan jahat yang ingin menganggu atau mencelakai Makhluk Hidup dan menyebabkan mereka terserang penyakit, maka jika ada pasien atau penderita yang dapat menulis, menerima, memelihara, membaca dan melafalkan Sutra ini dengan pikiran dan hati yang suci, maka kami Raja-raja akan menaklukkan Setan jahat tersebut sehingga mereka tidak akan bisa mencelakai Orang tersebut. Bahkan tidak akan meninggal karena kecelakaan atau mengalami sakit keras dan siksaan di ranjang kematian-nya."
* * *
Saat itu, Lau Ku Ti Thian berdiri dari tempat duduk-nya. Dengan hormat Ia berkata,
"Sang Buddha, jika Pengikut Sang Buddha menerima, memegang Sutra ini, kami Para Spirit Bumi akan selalu menyediakan makanan yang berlimpah untuk menguatkan mereka, dan mereka juga akan menerima kebahagiaan panjang umur.
Kami juga akan memberikan semua jenis emas, perak, harta benda yang bernilai tinggi, beras, gandum kepada Orang yang memiliki kepercayaan pada Sutra Usia Panjang dan Penghapus Dosa ini, sehingga dia tidak akan kekurangan apa pun.
Dia akan selalu sehat dan tidak merasa khawatir, menderita atau pun marah. Pikiran-nya akan selalu berbahagia. Tidak akan ada Setan jahat yang mampu mendekati-nya apalagi mencabut nyawa-nya.
Jika ada bayi yang baru lahir dalam 7 hari pertama kelahiran-nya, kami Para Spirit Bumi akan melindungi mereka sehingga tidak akan ada yang meninggal di usia muda."
* * *
Lalu Vajra Maha Kuat juga berkata,
"Sang Buddha, setelah Sang Buddha mengajarkan Mantra Dharani dari Sutra Usia Panjang dan Penghapus Dosa, semua Raja Surga dan Para Pengikut-nya, Raja Raksasa, Pelindung Dharma dan Para Spirit Bumi yang baik, semua bersumpah akan melindungi Orang yang membaca, melafal dan menulis Sutra ini. Selain itu kami juga akan memberikan yang mereka inginkan sehingga tidak akan kekurangan apa pun."
Kemudian Vajra Maha Kuat melanjutkan kembali perkataan-nya,
"Saya pernah bertanya kepada Bhagavan Maha Berbudi Tinggi Yang Suci yang membacakan Mantra Maha Kekuatan Spiritual Yang Menguntungkan.
Jika ada Makhluk Hidup yang dapat mendengarkan kata-kata-Nya, di 100.000 kehidupan-nya tidak akan berumur pendek. Mereka akan mendapatkan kebahagiaan dan umur yang panjang. Dan tubuh mereka akan terbebas dari segala penyakit.
Walaupun ada 4 Mara di dalam tubuh mereka, tapi mereka tidak akan berbuat jahat. Maka Orang tersebut akan hidup sampai usia 120 tahun. Bahkan Orang tersebut tidak akan mengalami keriput kulit akibat penuaan, dan tidak akan mundur dari jalan Ke-Buddha-an.
* * *
Jika ada Pengikut Sang Buddha yang sakit dan dapat mendengarkan Mantra ini, maka semua Setan jahat tidak akan bisa mendekati-nya apalagi mencabut nyawa-nya.
Lalu Vajra Maha Kuat membacakan
Mantra Perlindungan-Nya,
DUO TI YE TA
- ZHAN TA LI
- ZHAN TA LUO PI TI
- ZHAN TA LUO MO HONG
- ZHAN TA LUO PA TI
- ZHAN TA LUO PU LI
- ZHAN TA LUO MEN YI
- ZHAN TA LUO TI LI
- ZHAN TA FEI MIE
- ZHAN TU LUO
- ZHAN TA LUO PO LUO ZI
- ZHAN TA LUO FU TA LI
- ZHAN TA LUO PO TI YI
- ZHAN TA LUO PO MIE
- ZHAN TA LUO FA ZHI
- ZHAN TA LUO LU JI
- SA PO HO.
Lalu Sang Buddha berkata, "Bagus ! Bagus ! Vajra Maha Kuat ! Sangat bagus sekali ! Kau bisa membacakan Mantra Perlindungan Bayi Yang Mengagumkan tersebut. Kelak, kau akan segera menjadi Guru Pembimbing seluruh Umat Manusia yang paling luhur.
* * *
Kemudian Sang Buddha berkata kepada Manjushri Bodhisattva,
"Manjushri ! Kau harus tahu bahwa Mantra ini telah diajarkan oleh Para Buddha di masa lampau. Mantra ini memiliki kekuatan yang luar biasa dan gaib untuk selalu melindungi Makhluk-makhluk yang melaksanakan dan menekuni Ajaran Buddha.
Dapat memperpanjang usia Para Dewa dan Manusia, mampu menghapus dosa-dosa dan menghindari hal-hal buruk lain-nya. Selain itu juga dapat melindungi si Pemegang Sutra, sehingga menambah kebahagiaan dan memperpanjang usia-nya."
* * *
Sekali lagi Sang Buddha berkata kepada Manjushri Bodhisattva,
"Setelah Saya moksha, di Dunia 5 kejahatan, jika ada Bhiksu yang melanggar Peraturan Sila yang diajarkan oleh-Ku, yang bermesraan dengan Bhiksuni atau gadis lain-nya, atau menginginkan Sramanera dan Sramaneri, atau yang makan daging dan minum arak secara melekat, yang memiliki hawa nafsu cinta, atau melakukan hal-hal duniawi tanpa merasa malu sehingga dipandang rendah oleh Orang-orang. Maka mereka akan menghancurkan Dharma-Ku.
Kau harus tahu bahwa Bhiksu ini pasti bukan-lah Pengikut-Ku. Mereka adalah kelompok Bhiksu yang melaksanakan 5 kejahatan serta merupakan Pengikut Raja Mara dan anggota dari 6 Guru yang menyimpang. Bhiksu seperti ini akan berumur pendek. Bhiksuni yang telah melanggar sila-sila juga akan menerima akibat yang sama.
Tetapi jika mereka mau bertobat dengan tulus dan tidak akan melanggar lagi, selain itu menerima dan memelihara Sutra ini, maka dosa mereka akan dihapuskan dan berusia panjang.
* * *
Lebih lagi, Manjushri ! Setelah Saya moksha, di Dunia 5 kejahatan, jika ada Bodhisattva yang menghina dan menfitnah Orang lain, yang suka memuja diri-nya yang penuh dengan kebajikan, yang tidak mau mengajarkan dan memberi Sutra Kendaraan Agung kepada Orang lain, maka Bodhisattva seperti ini adalah Pengikut terselubung dari Raja Mara. Mereka bukan-lah Bodhisattva yang sebenarnya.
Tetapi jika Bodhisattva ini bisa dengan sepenuh hati menerima dan memelihara Sutra ini, menulis, membaca dan melafalkan-nya, maka dia akan memiliki tubuh vajra yang tidak dapat dirusak seperti Tubuh Para Buddha.
* * *
Ada lagi Manjushri, setelah Saya moksha, di Dunia 5 kejahatan ini, jika ada Raja yang membunuh Orangtua-nya, memenggal Saudara-saudara-nya tanpa alasan, tidak melaksanakan tugas sesuai Dharma malah menyerang Negara lain tanpa alasan, membunuh Pejabat Kerajaan yang setia pada saat dinasehati. Lebih lagi suka berzinah dan melanggar aturan Dharma Kebajikan yang telah ditentukan Nenek Moyang Keturunan Raja. Selain itu, juga sering merusak Pagoda, Vihara, Stupa dan Sutra.
Maka Negara yang memiliki Raja seperti ini akan terancam banjir dan kekeringan, angin dan hujan yang tidak menentu sehingga rakyat-nya menderita kelaparan dan kekeringan. Banyak yang akan meninggal karena penyakit.
Jika Raja suka melanggar, maka ia akan berumur pendek di kehidupan sekarang. Setelah meninggal, ia akan masuk ke dalam Neraka Avici.
Tetapi jika dia bisa menulis Sutra ini, menyebarluaskan Sutra ini selain memberikan persembahan, dan mau bertobat atas dosa-dosa-nya serta mau melaksanakan tugas Negara menurut aturan Dharma Kebaikan yang telah ditentukan Nenek Moyang Keturunan Raja, maka ia akan berumur panjang.
* * *
Ada lagi Manjushri, setelah Saya moksha, di Dunia 5 kejahatan, jika ada Pejabat Tinggi yang dipilih oleh Kerajaan, hanya menikmati gaji-nya tetapi tidak melaksanakan tugas-nya dengan sungguh-sungguh. Pejabat yang tidak jujur ini tidak merasa malu atas perilaku-nya, berpura-pura dan banyak berdusta, melakukan pemerasan, menebar fitnah, tidak setia pada Kerajaan, tamak, suka korupsi, dan banyak melanggar aturan.
Lebih lagi, mereka menipu dan menindas rakyat serta membunuh Orang yang tidak bersalah. Melalui kekuasaan, kekuatan dan kedudukan tinggi, mereka sesuka hati merampas kekayaan, perhiasan Orang lain dan mencelakai rakyat-nya.
Lagi, mereka memandang rendah Sutra ini dan menghalangi penyebaran Dharma Buddha. Pejabat seperti ini di kehidupan sekarang akan berumur pendek. Setelah meninggal, mereka akan masuk ke Neraka Avici dan tidak akan dilepas.
Tetapi jika mereka dengan sepenuh hati segera bertobat dan mau menerima, memelihara Sutra ini, menulis, membaca dan melafakan-nya, maka mereka akan berumur panjang dan mendapat posisi sebagai Pejabat Tinggi yang bisa menikmati hasil kekayaan-nya.
* * *
Ada lagi Manjushri, setelah Saya moksha, di Dunia 5 kejahatan ini, jika ada Umat yang belajar Agama Buddha, tetapi akhirnya mempercayai aliran sesat sehingga tidak lagi mempercayai lagi Dharma Buddha sebagai Kendaraan Agung. Orang seperti ini juga sangat kikir, mereka lebih suka menyimpan kekayaan harta benda-nya daripada disumbangkan kepada Orang lain yang menderita sengsara. Mereka tidak pernah puas dan terus mencari keuntungan. Orang kaya seperti ini tidak suka membantu Orang yang miskin.
Selain itu, mereka tidak mau menulis, menerima, memelihara, membaca dan melafal Dua Belas Bagian Sutra. Maka mereka tidak akan terlepas dari penderitaan serta siksaan Setan-setan jahat. Tempat tinggal Orang seperti ini tidak akan aman. Hal-hal buruk yang tidak terduga akan muncul tiba-tiba tanpa sebab.
Contoh-nya, tiba-tiba muncul seekor burung pipit di bawah kompor, seekor ular di dalam rumah, seekor anjing memanjat rumah ketika tikus-tikus mengeluarkan suara aneh. Banyak binatang buas yang masuk tiba-tiba ke dalam rumah. Juga Setan-setan muncul di dalam rumah. Karena melihat Setan dan bayangan aneh, maka Orang ini menjadi ketakutan hingga meninggal dunia.
Tetapi jika ia bisa menerima, memelihara dan menulis serta menyebarluaskan Sutra ini kepada Orang-orang untuk dibaca dan dilafalkan, maka mereka akan terbebas dari hal-hal yang buruk dan berumur panjang.
* * *
Ada lagi Manjushri, setelah Saya moksha, di Dunia 5 kejahatan, jika ada Orangtua di dalam Keluarga yang terus menerus memikirkan dan mengkhawatirkan Anak-anak-nya. Karena terlalu khawatir, maka pikiran mereka menjadi tidak tenang. Mengapa demikian ?
Contoh-nya, Anak Laki-laki dewasa harus wajib militer sesuai peraturan Negara sehingga ia tidak bebas dan Orangtua-nya merasa gelisah, was-was dan khawatir. Hal ini yang disebut penyakit pikiran.
Atau Anak Perempuan-nya yang sudah dewasa dan menikah sedang dihina dan dibuang oleh Keluarga Suami-nya dan diperdayakan oleh Mertua-nya. Suami Istri tidak akur. Akibat pikiran dan kekhawatiran yang berlebihan maka pikiran Orangtua-nya menjadi sangat tidak tenang.
Karena pikiran yang tidak tenang, maka Seseorang akan disiksa rasa khawatir, menderita dan ber-muram sepanjang hari. Hal ini dapat menimbulkan penyakit. Dan akhir-nya menderita segala jenis penyakit di kehidupan-nya sekarang. Akhir-nya meninggal di usia muda.
Tetapi jika dia bisa menulis, menerima dan memelihara Sutra ini, maka dia akan berumur panjang. Karena kekuatan Sutra dan Mantra ini, maka Perkawinan-nya harmonis dan Keluarga-nya hidup rukun. Anak Laki-laki-nya akan kembali dengan selamat sehingga kegelisahan akan terhapuskan.
* * *
Ada lagi Manjushri, setelah Saya moksha, di Dunia 5 kejahatan ini, jika ada Orang yang tidak welas asih, membunuh dan melukai Makhluk Hidup dan memakan daging binatang. Maka Manjushri, perbuatan ini sama seperti membunuh Orangtua-nya sendiri, sama seperti memakan Saudara dan Kawan-kawan-nya.
Karena membunuh Makhluk Hidup dan membunuh Janin, Orang seperti ini di kehidupan sekarang akan berumur pendek. Sehingga saat Suami-Istri sedang berhubungan, maka sperma-nya akan dimakan Setan Raksasa sehingga mereka tidak bisa mempunyai Keturunan.
Tetapi, jika Orang tersebut dapat menulis, memelihara, membaca dan melafalkan Sutra ini, maka ia akan berumur panjang dan memiliki Keturunan.
* * *
Ada lagi Manjushri, setelah Saya moksha, di Dunia 5 kejahatan, semua Makhluk yang dilahirkan tidak memiliki kekuatan spiritual untuk mengetahui kehidupan lampau-nya. Sehingga tidak mengetahui perputaran Hukum Karma. Ketika sementara dilahirkan sebagai Manusia, mereka merasa seharusnya menikmati kehidupan-nya sekarang.
Selain itu, Orang seperti ini akan melakukan karma buruk, menfitnah Orang lain, atau menyalahgunakan kekuasaan, kekayaan untuk mengancam hidup Orang lain dan muncul niat jahat.
Lebih lagi, dia tidak percaya pada Sutra Kendaraan Agung karena kesombongan-nya. Orang seperti ini tidak akan berumur panjang di kehidupan-nya sekarang.
Tetapi jika Orang tersebut mau bertobat dengan tulus dan bersungguh-sungguh, dan dengan pikiran yang patuh dan baik dapat menulis, menerima, memelihara dan melafalkan Sutra ini, karena kekuatan akar Kebajikan-nya, maka dia bisa berumur panjang. Walaupun dia sakit keras dan menghadapi bahaya, dia tidak akan mati secara tiba-tiba.
* * *
Ada lagi Manjushri, setelah Saya moksha, di Dunia 5 kejahatan, jika ada Orang yang menjadi Duta Negara-nya pergi ke Negara lain atas Perintah Raja-nya, atau Orang yang harus mencari harta benda untuk memenuhi keinginan Orangtua-nya. Dia akan melalui jalan dan lautan luas yang berbahaya untuk berdagang.
Setelah kaya, dia menjadi angkuh, sombong dan keras kepala. Kemudian dia berjudi, mencari kesenangan dan berdansa serta bergaul dengan Teman yang jahat dan menghabiskan uang-nya dengan Wanita penghibur. Dia tidak menuruti Perintah Raja-na dan tidak mendengarkan nasehat Orangtua-nya, tetapi menghabiskan waktu-nya untuk bermabuk-mabukan dan mencari kesenangan dengan Wanita penghibur.
Jika beruntung dia masih hidup dengan sisa kekayaan-nya. Tapi karena bermabuk-mabukan, maka pikiran-nya menjadi kacau dan tidak mengenali jalan yang aman. Akhir-nya masuk ke jalan yang berbahaya dan dirampok lalu dibunuh.
Tetapi jika dia dapat menulis Sutra ini, dan bersumpah untuk menyebarkan-nya, maka dimana pun dia berada, Para perampok tidak akan bisa mendekati-nya. Semua binatang jahat tidak dapat melukai-nya. Pikiran dan tubuh-nya menjadi tenang. Kekayaan-nya tidak hilang. Karena kekuatan Sutra dan Mantra ini, maka dia akan berumur panjang.
* * *
Lebih lagi Manjushri, setelah Saya moksha, di Dunia 5 kejahatan, jika ada Orang karena karma buruk-nya setelah meninggal dan masuk ke Neraka. Setelah selesai melalui siksaan di Neraka, maka mereka akan terlahir sebagai binatang. Walaupun dia bisa dilahirkan kembali sebagai Manusia, tapi memiliki organ-organ tubuh yang tidak sempurna. Mungkin terlahir tuli, bisu, cacat, buta dan idiot. Bentuk tubuh-nya bungkuk, cacat dan lumpuh.
Atau dilahirkan sebagai Wanita yang buta huruf sehingga tidak bisa membaca Sutra ini. Walaupun dilahirkan sebagai Pria, karena karma buruk kehidupan lampau-nya, dia akan menjadi bodoh dan dungu. Sehingga tidak dapat membaca dan melafalkan Sutra Usia Panjang ini. Karena selalu gelisah dan menderita, maka pikiran-nya tidak tenang sehingga meninggal di usia muda.
Tetapi jika dia bisa mengundang seorang Penasehat Dharma yang baik untuk menuliskan Sutra ini untuk-nya dan disebarkan kepada Orang lain, juga dengan sepenuh hati memberi penghormatan dan persembahan kepada Sutra ini, karena akar Kebajikan-nya maka dia akan terhindar dari penderitaan dan akan berumur panjang.
* * *
Ada lagi Manjushri, setelah Saya moksha, di Dunia 5 kejahatan, jika ada yang setelah meninggal, dalam 7 hari atau 49 hari, Sanak Saudara-nya yang masih hidup dapat melakukan Kebajikan untuk-nya. Maka si Almarhum atau Almarhumah akan menerima sepertujuh dari Pahala tersebut.
Sebaliknya, dalam 49 hari, jika ada Orang di kehidupan sekarang dapat berhenti melakukan perbuatan duniawi dan mau menulis, memberi persembahan berupa dupa, bunga dan permata mulia pada Sutra ini dan juga memberikan penghormatan kepada Sang Buddha. Juga menyediakan makanan vegetarian sebanyak 7 kali sebagai persembahan kepada Para Arya Sangha.
Maka Kebaikan yang terkumpul akan sebanyak pasir di Sungai Gangga. Dengan melakukan hal ini, Orang tersebut di kehidupan sekarang bisa berumur panjang. Dia tidak akan jatuh menderita di 3 Alam Samsara.
Jika dia meninggal dunia, Keturunan-nya akan menggunakan seluruh warisan kekayaan-nya untuk berdana kepada Orang miskin dan memberi persembahan kepada Para Buddha di seluruh penjuru dari 3 masa.
Jika mereka dapat melakukan Kebajikan ini, maka Pahala Kebajikan akan diterima seluruh-nya oleh Almarhum atau Almarhumah.
* * *
Ada lagi Manjushri, setelah Saya moksha, di Dunia 5 kejahatan, jika ada Orang yang tidak berbakti kepada Orangtua, tidak ber-baik hati dan welas asih. Tetapi melakukan 5 karma buruk berat. Tidak ber-terimakasih kepada Orangtua dan tidak menyayangi Keluarga-nya, penuh dengki dan berbuat jahat.
Karena melihat Raja Setan Penyebar Penyakit menghembuskan hawa-nya sehingga Orang tersebut terjangkit penyakit panas, dingin, malaria, linglung karena pikiran-nya dikendalikan oleh Setan jahat. Atau tertular penyakit lain maupun cacingan.
Tetapi jika Orang tersebut dengan pikiran dan hati yang bersih, membakar dupa dan menyebarkan bunga sebelum menulis Sutra ini tanggal 1 perhitungan lunar, atau memberi hormat kepada Sang Buddha dan berdana kepada Para Arya Sangha juga ber-perilaku sesuai sila serta ber-vegetarian selama tujuh hari sebelum membaca Sutra ini. Karena akar Kebajikan-nya maka dia tidak akan terserang penyakit dan berumur panjang.
* * *
Ada lagi Manjushri, setelah Saya moksha, di Dunia 5 kejahatan, akar Kebajikan Makhluk Hidup semakin berkurang. Maka pada akhir kalpa akan muncul 7 matahari pada saat bersamaan. Walaupun kurang dari 7, karena Pemimpin-nya tidak ber-Kebajikan maka tanah-nya akan mengalami kekeringan dan panas seperti terbakar oleh api. Semua rumput, tanaman, hutan, padi-padian, tebu, bunga, buah, dan lain-lain-nya akan layu dan mati.
Tetapi jika Pemimpin-nya dan semua Makhluk mau membaca, melafal, menerima dan memelihara Sutra ini, maka Raja Naga Nanda, Prananda dan lain-nya akan merasa iba pada Makhluk Hidup. Mereka akan mengangkat air lautan besar membasahi hutan, padi-padian, tananam, bunga, buah dan yang lain-nya. Hujan yang turun akan membasahi tanah bagaikan embun pagi. Karena kekuatan Mantra ini maka semua Makhluk akan berumur panjang.
* * *
Ada lagi Manjushri, setelah Saya moksha, di Dunia 5 kejahatan, jika ada yang tidak jujur dan tamak dalam usaha-nya. Menipu pelanggan-nya dengan merubah berat timbangan-nya. Karma jahat seperti ini akan membawa mereka ke Neraka. Setelah menjalani siksaan di Neraka, mereka akan terlahir kembali menjadi binatang seperti sapi, kuda, kambing, keledai, babi, gajah, burung dan binatang liar lain-nya seperti cacing, semut dan serangga lain-nya.
Tetapi jika ada seorang Bodhisattva dengan ketulusan dan Kebaikan hati-nya melafalkan Sutra ini kepada binatang-binatang tersebut, ular, cacing, tikus, semut dan lain-nya, sehingga mereka dapat mendengarkan Sutra ini maka karena kekuatan Sutra dan Mantra ini, maka Makhluk-makhluk tersebut akan terbebas dari kelompok binatang. Binatang-binatang ini akan meninggalkan Alam Binatang dan terlahir di Alam Surga dan menikmati kebahagiaan.
Tetapi jika ada Bodhisattva tanpa welas asih dan tidak mau menyebarluaskan Sutra ini, maka dia bukan Pengikut Buddha melainkan Pengikut Mara.
* * *
Ada lagi Manjushri, setelah Saya moksha, di Dunia 5 kejahatan, jika ada Makhluk yang sombong dan tidak percaya kepada Sutra-Sutra dan Dharma Buddha serta menghina Ajaran Dharma-Ku. Atau jika ada yang sedang mengajarkan Dharma Buddha tetapi ada yang tidak memperhatikan-nya, maka karena dosa tersebut dia akan berumur pendek. Setelah meninggal akan masuk Neraka.
Jika ada yang sedang mengajarkan Sutra Usia Panjang ini dan semua Makhluk bersedia mendengarkan-nya, atau membujuk Orang lain untuk pergi mendengarkan Sutra ini dan berbagi tempat duduk-nya kepada mereka, maka Orang seperti ini adalah Pelindung Dharma Buddha. Mereka akan berumur panjang dan tidak akan jatuh ke dalam 3 Alam Samsara.
Jika ada yang ingin mengajarkan Sutra ini, dia dapat mempersiapkan tempat yang bersih sesuai besar kecil-nya ruangan.
* * *
Ada lagi Manjushri, setelah Saya moksha, di Dunia 5 kejahatan, jika semua Wanita yang sedang hamil demi kesehatan-nya membunuh binatang dan mengambil daging dan telur-nya untuk dimakan. Wanita tanpa welas asih ini di kehidupan sekarang akan berumur pendek dan mengalami kesulitan saat melahirkan, bahkan mungkin akan meninggal.
Walaupun ia bisa melahirkan dengan selamat, Anak tersebut sebagai penagih hutang atau musuh yang ingin membalas dendam, dan Anak tersebut tidak dapat menjadi Penasehat Dharma yang baik yang dapat memberi manfaat kepada Keluarga.
Tetapi jika Wanita tersebut mau bersumpah, menulis, menerima, memelihara, membaca Sutra ini serta menyebarluaskan-nya, maka pada saat kelahiran berikut akan terbebas dari segala macam kesulitan. Melahirkan Anak-nya dengan selamat, Ibu dan Anak akan bahagia dan dikaruniai Anak Laki-laki atau Perempuan seperti yang diharapkan."
* * *
Lagi, Sang Buddha berkata kepada Manjushri Bodhisattva,
"Sutra Usia Panjang serta Hukum dari Dua Belas Nidana yang sekarang Saya ajarkan telah dibabarkan oleh Para Buddha sebelumnya. Jika ada Makhluk yang menerima, memelihara, membaca, melafalkan Sutra ini, maka mereka akan mendapat Pahala dan Kebahagiaan yang berlimpah.
Di kehidupan ini akan berusia hingga mencapai 120 tahun. Ketika mereka akan meninggal, tidak akan mengalami siksaan seperti tubuh yang dipotong oleh pisau angin. Mereka akan terbebas dari segala macam penderitaan.
Dengan membaca Sutra Sifat Buddha ini, maka mereka akan memiliki Tubuh Buddha Vajra yang abadi. Dimana pun mereka berada, akan selalu dilindungi oleh Para Buddha dan Bodhisattva. Avalokitesvara Bodhisattva dan Mahastamaprapta Bodhisattva akan menerima Orang yang berhati Buddha.
Bodhisattva menaiki gajah putih bertaring enam dan melanglang di awan 5 warna. Mereka juga membawa bunga teratai untuk mengantar Orang tersebut ke Tanah Suci Buddha. Mereka akan mendapatkan kebahagiaan dan tidak akan mengalami 8 penderitaan.
* * *
Manjushri, Kau harus harus tahu bahwa Makhluk Hidup tanpa kebijaksanaan tidak sadar bahwa hidup mereka hanya sementara dan sedikit perlindungan seperti percikan api yang muncul dari gesekan batu. Bagaikan buih di permukaan air. Mereka tidak khawatir jika mereka sedang terperangkap di lautan lahir dan mati.
Jika Makhluk Hidup tidak sadar akan bahaya ini, mereka tamak akan kekayaan, cinta dan hawa nafsu. Atau mabuk-mabukan sehingga membahayakan diri sendiri atau Makhluk lain-nya. Juga iri hati, suka menipu dan sombong. Mereka semua akan tenggelam di lautan penderitaan tanpa pembebasan dan perlindungan.
Hanya Buddha atau Bodhisattva yang dapat melewati lautan hidup dan mati. Makhluk biasa pasti akan tenggelam ke dalam-nya. Setan tidak kekal tiba-tiba mendatangi mereka. Walaupun menyuap-nya dengan harta emas, perak, uang dan perhiasaan-perhiasaan berharga dan tidak terbatas jumlah-nya agar bisa berumur panjang, itu akan sia-sia belaka.
* * *
Semua Makhluk harus tahu dan ingat bahwa tubuh ini seperti 4 ular berbisa dengan belatung yang memakan tubuh-nya siang malam. Tubuh ini penuh dengan Setan-setan. Bagaikan bangkai seekor anjing yang dibuang terbengkalai. Tubuh yang penuh kotoran dengan 9 lubang yang terus menerus mengeluarkan kotoran, daki, darah dan keringat yang bau.
Seperti kolam kota yang dipenuhi Setan dan Raksasa. Semua Makhluk harus menyadari bahwa tubuh ini bagaikan embun yang tidak tahan lama. Menjadi makanan burung dan binatang kelaparan, maka dari itu kita harus menghilangkan kotoran tubuh ini dengan mencari penerangan.
Coba renungkan, saat kematian, seseorang menderita kesakitan seperti terkena panah yang menusuk hati-nya, dengan kedua tangan terlentang.
Saat akar kehidupan-nya terputus, dalam 5 hari pertama tubuh-nya akan membengkak dan menjadi memar kehijauan. Darah, nanah dan cairan busuk serta belatung akan keluar dari tubuh-nya.
Bahkan Orangtua, Istri dan Anak-nya pun tidak ingin melihat-nya. Walaupun dikubur, jasad dan tulang-nya terpisah. Posisi tulang kaki, tulang pundak, tulang rusuk, dan tulang paha, tulang pinggul, tulang leher akan berubah. Organ tubuh seperti usus, ginjal, jantung, hati dan lain-nya akan membusuk dan menjadi makanan belatung serta bakteri dan kuman-kuman.
* * *
Jika kita bisa merenungkan-nya, maka kita akan sadar bahwa tidak ada yang abadi. Walaupun kita terlahir di Dunia ini, semua harta emas, perak, mutiara, uang dan perhiasan bukan milik kita. Maka Orang seperti ini akan mengerti bagaimana cara menghilangkan kotoran dan bau badan serta mau menuju jalan Kebaikan Bodhisattva.
Jika ada Makhluk Hidup yang ingin terbebas dari penderitaan ini, maka mereka harus mengorbankan segala-nya, walaupun harus mengorbankan kepala, mata dan otak-nya untuk bisa menulis, menerima, memelihara, membaca dan melafalkan Sutra ini serta menyebarluaskan-nya.
Sutra Buddha Hukum dari Dua Belas Nidana merupakan Kitab Rahasia Para Buddha. Jika ada yang dengan sepenuh hati memberi persembahan, dan menyebarkan Sutra ini, maka dia akan mencapai penerangan yang sempurna. Dia tidak akan mati pada usia muda dan tidak akan menderita dalam proses kematian-nya."
* * *
Setelah Sang Buddha mengajarkan Dharma tentang Hukum dari Dua Belas Nidana kepada Pertemuan itu, Para Bhiksu, Bhiksuni, Upasaka, Upasika, 8 Raja Naga Langit, Manusia dan bukan Manusia, Raja Prasenajit dan Saudara-Saudara serta Para Pengikut-nya dan Makhluk-makhluk lain-nya sebanyak pasir di Sungai Gangga, semua mencapai Penerangan Sempurna.
Mereka memuji bahwa mereka belum pernah mendapat Ajaran Dharma yang luar biasa ini. Semua memberi hormat kepada Sang Buddha, menerima dan memelihara Sutra ini dengan penuh kegembiraan.
Sumber:
Sutra Online
* * * * * * * * * * *
Untuk format .DOC, silahkan klik di link berikut ini :
Filename : "01 - Sutra Usia Panjang Penghapus Dosa Perlindungan Terhadap Anak.doc"
Link :
https://drive.google.com/file/d/0B6a5vK3IVP_0cHRNczVSSEFJaEk/edit?usp=sharing